Lintas Berita

Buku Tamu

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Followers

translate

Mochammad Yusuf

Dulu dunia tak pernah mengenal sel kanker. Namun, akibat perubahan pola hidup, pasien kanker kian meningkat. Kanker payudara, misalnya, baru dikenal pada abad ke-16 - 17. Saat itu jumlah pasien di Indonesia tak lebih dari 10 orang. Kini prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 876.665 orang. Pada masa mendatang jumlahnya terus bertambah. Sebab, metode penyembuhan kanker yang efektif belum ditemukan.

Di sisi lain radikal bebas seperti asap rokok, pencemaran udara, sinar matahari kuat, pestisida, dan zat kimia pencemar lain berperan memperlemah kekebalan (immune response). Ketika daya tahan tubuh melemah, benteng pertahanan terhadap serangan patogen berkurang. Kanker pun mudah berjangkit. Olahraga berlebihan, makan berlebihan, dan stres juga mengundang sel kanker.

Sel kanker bukanlah sel asing bagi tubuh. Sel itu sudah ada dalam tubuh. Ia berkembang dan membelah diri saat kondisi tubuh lemah. Lambat laun sel kanker menyebar ke seluruh tubuh. Oleh karena itu kekebalan tubuh merupakan obat paling efektif untuk mencegah munculnya sel kanker.

Terobosan baru

Untuk mengatasi sel kanker, terdapat 3 pilihan pengobatan yaitu pembedahan, radioterapi (penyinaran), dan kemoterapi. Ketiganya bersifat sama, membendung perkembangan atau perkembangbiakan dan perluasan sel kanker. Sayang, ketiganya tidak bersifat menghentikan pembelahan sel. Apalagi kemoterapi, bersifat sistemik. Selain itu ketiga metode pengobatan itu berefek samping merusak sel-sel normal dan membuat sel kanker lebih kebal terhadap obat-obatan. Akibatnya semakin sulit mengontrol perkembangan sel kanker.

Oleh karena itu muncul teknologi pengobatan baru sehingga pasien kanker kini mempunyai pilihan lain. Salah satu metode baru itu ialah bioterapi alias terapi autologous sel. Caranya dengan meningkatkan sel pembunuh alami (natural cell killer), disingkat NK. Obat dan metode baru penyembuhan kanker itu dapat menghindari efek samping terhadap penderita kanker.

Terapi autologous sel NK terbukti meningkatkan kekebalan tubuh. Sel NK mampu mencegah penularan penyakit berupa bakteri, virus, sekaligus menyerang sel-sel kanker dalam tubuh. Proses pengaktifan sistem kekebalan tubuh biasanya melalui pengaktifan dari sel sitotoksik T Limfosit (CTLs). Limfosit yang paling berperan membedakan sifat antigen dengan nonself antigen. Dalam limfosit terdapat 70 - 80% sel T, 5 - 10% sel B, dan 10 - 15% senyawa lain yang belum jelas.

Pada 1973 - 1974, dua institusi penelitian dunia mengkonfirmasi terdapat sel kekebalan lain dalam tubuh. Lantas pada 1986, sebuah konferensi kekebalan alami internasional di Hawaii, Amerika Serikat, menetapkan sel kekebalan tubuh lain itu disebut sel natural killer (NK). Dalam studi in vitro, sitotoksisitas sel NK 50.000 kali dibandingkan sel T. Oleh karena itu sel NK merupakan fungsi biologi yang paling baik dalam membunuh sel kanker.

Pada saat sel NK menemukan sel kanker, ia akan bereaksi cepat membentuk protein yang dapat membunuh sel kanker dalam 5 menit. Dengan kata lain sel NK merupakan mesin pembunuh dalam sistem kekebalan tubuh kita. Hal ini telah dibuktikan di bawah mikroskop elektron saat melihat reaksi yang ditimbulkan ketika membunuh sel kanker.

Di bawah pembesaran lensa 30.000 kali, terlihat tubuh manusia memproduksi ribuan sel kanker secara teratur. Namun, pada saat itu pula sistem kekebalan tubuh dikelilingi sel NK yang juga beranak-pinak. Semakin kuat kekebalan tubuh yang dihasilkan, semua sel kanker yang ditemukan langsung dilenyapkan satu per satu. Itu sebabnya orang yang memiliki imunitas tinggi jarang terkena kanker.

Selain membunuh sel kanker dan virus dalam tubuh, sel NK juga efektif mengatasi virus hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Sayang, pada penderita gagal ginjal atau pemakai transplantasi ginjal dan hati sudah terganti, sistem sel NK tidak dapat bekerja.

Imunoterapi

Sel NK ada dalam tubuh manusia sejak dilahirkan. Jumlah sel NK terbanyak pada anak-anak, tetapi jumlahnya berkurang seiring pertumbuhan, kebiasaan merokok, minum-minuman keras, dan tekanan mental. Dalam kondisi normal, tubuh kita memiliki sekitar 100-juta hingga 500-juta sel NK. Saat bioterapi, metode yang digunakan adalah metode alami dengan mengambil sekitar 30 - 50 ml darah pasien.

Lantas, darah itu diuraikan hingga diperoleh sel NK murni menggunakan metode peripheral blood nuclear cells. Sel NK dibiakkan secara alami dalam 2 minggu untuk mencapai jumlah 1-miliar hingga 5-miliar. Sel NK itulah yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien secara berkala.

Terapi sel NK sangat berguna untuk penyembuhan metastesis, memperpanjang usia, serta meningkatkan kualitas hidup. Waktu penyembuhannya bergantung pada kondisi pasien itu sendiri. Metode itu harus diulangi sepekan sekali selama masa penyembuhan yaitu sebanyak 6 - 8 kali. Langkah selanjutnya adalah evaluasi dan pemeriksaan berkala selama 3 bulan. Cara ini sama sekali tidak berefek samping dan berisiko besar lantaran diambil dari sel tubuh pasien itu sendiri.

Yang pasti, penderita yang memakai sistem penyembuhannya dengan sel NK mempunyai daya kekebalan atau antibodi kuat, terlihat sangat segar, bercahaya, dan juga terlihat lebih muda 10 - 20 tahun.

* Mochammad Yusuf, sinse pernah berpraktek di rumah sakit di Guangzhou, China, kini pemimpin Klinik Kanker Citra Insani di Sukabumi, Jawa Barat.

Category :